Kharismatik Bung Karno sebagai Presiden Indonesia sangat disegani semua bangsa dan negara di dunia, Bung Karno benar-benar memanfaatkan posisi Indonesia sebagai negara besar dan strategis, termasuk pesona dan daya pikat personalnya yang luar biasa itu, menjadi sebuah "value added" dalam diplomasi internasional Indonesia. Kebijakan politik luar negeri Indonesia yang high profile ala Bung Karno, tak pelak membuat suara Indonesia dan rakyat Dunia Ketiga terdengar nyaring ke seantero penjuru dunia.
Dalam urusan "bersih diri", Bung Karno tercatat sebagai pemimpin yang tak memilki secuil pun aset bisnis atau rekening di Swiss. Dalam soal "martabat bangsa", ia sosok yang berani mengatakan "tidak" di hadapan Barat. "Go to hell with your aid" adalah ungkapan terkenal Bung Karno pada Amerika yang mencoba menekan Indonesia melalui "diplomasi ekonomi".
Pesiden Soekarno bersama Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India) mengadakan Konferensi Asia Afrika yang membuahkan Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak negara Asia Afrika memperoleh kemerdekaannya. Namun sayangnya, masih banyak pula yang mengalami konflik berkepanjangan sampai saat ini karena ketidakadilan dalam pemecahan masalah, yang masih dikuasai negara-negara kuat atau adikuasa. Berkat jasa ini pula, banyak penduduk dari kawasan Asia Afrika yang tidak lupa akan Soekarno bila ingat atau mengenal Indonesia.
Atas berbagai jasanya, Seokarno mendapat banyak penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Semasa hidupnya, Soekarno mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar negeri. Perguruan tinggi dalam negeri yang memberikan gelar kehormatan kepada Soekarno antara lain Universitas Gajah Mada (19 September 1951), Institut Teknologi Bandung (13 September 1962), Universitas Indonesia (2 Februari 1963),Universitas Hasanuddin (25 April 1963), Institut Agama Islam Negeri Jakarta (2 Desember 1963), Universitas Padjadjaran (23 Desember 1964), dan Universitas Muhammadiyah (1 Agustus 1965). Sementara itu, Columbia University (Amerika Serikat), Berlin University (Jerman), Lomonosov University (Rusia) dan Al-Azhar University (Mesir) merupakan beberapa universitas luar negeri yang menganugerahi Soekarno dengan gelar Doktor Honoris Causa.
Pada bulan April 2005, Soekarno mendapatkan penghargaan dari Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki. Penghargaan tersebut adalah penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR Tambo yang diberikan dalam bentuk medali, pin, tongkat, dan lencana yang semuanya dilapisi emas. Soekarno mendapatkan penghargaan tersebut karena dinilai telah mengembangkan solidaritas internasional demi melawan penindasan oleh negara maju serta telah menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan dan membebaskan diri dari apartheid.
Berikut ini hal-hal yang menunjukkan betapa diseganinya Bung Karno di mata dunia :
Di Negara Adidaya:
Presiden Sukarno baru tiba di bandara Washington DC, AS, pada siang hari. Didampingi oleh wakil presiden AS, Richard Nixon, Bung Karno disambut penuh oleh pasukan AS dengan 21 kali tembakan kehormatan. Bung Karno tiba di Washington dalam rangka kunjungan selama 18 hari di AS atas undangan Presiden AS, David Dwight Eisenhower (Foto: 16 Mei 1956).
Presiden Sukarno dan Presiden AS, Kennedy, duduk bersama di dalam mobil terbuka, sedang melewati pasukan kehormatan di pangkalan Angkatan Udara AS, MD. Bung Karno datang ke AS dalam rangka pembicaraan masalah insiden Kuba (Foto: 24 April 1961).
Bersama Mantan negara penjajah
Presiden Sukarno menjadi tamu kehormatan Kaisar Jepang, Hirohito, dan pangeran Akihito. Bung Karno dijamu makan siang di istana kekaisaran Jepang di Tokyo (Foto: 3 Pebruari 1958).
Menjadi cover majalah TIMES tahun 1946
Go International
Presiden Sukarno berdiri berdampingan dengan 4 pemimpin negara Non Blok setelah mereka selesai mengadakan pertemuan. Dari kiri kekanan : Pandit Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India), Kwame Nkrumah (Presiden Ghana), Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Bung Karno, dan Tito (Presiden Yugoslavia). Kelima pemimpin negara non blok ini mengadakan pertemuan yang menghasilkan seruan kepada Presiden AS, Eisenhower (Presiden AS) dan Perdana Menteri “Uni Soviet”/Rusia, Nikita Khruschev, agar mereka melakukan perundingan diplomasi kembali (Foto: 29 September 1960).
Presiden Sukarno sedang bercakap-cakap dengan Presiden Kuba, Osvaldo Dorticos Torrado (kiri), dan Perdana Menteri Kuba, Fidel Castro (kanan) di Havana, Kuba (Foto: 9 Mei 1960).
Presiden Sukarno tiba di bandara Karachi, Pakistan. Didampingi oleh Presiden Pakistan, Iskander Ali Mirza, Bung Karno tampak sedang memberi hormat, diapit oleh bendera Indonesia dan bendera Pakistan (Foto: 25 Januari 1958).
Berikut ini beberapa tempat di dunia dengan nama Soekarno :
1. Mesir, terdapat satu ruas jalan dengan nama Ahmed Soekarno
2. Maroko, Rabat, terdapat Jalan Rue Soekarno
3. Pakistan, terdapat Jalan Soekarno
4. Pakistan, terdapat Soekarno Square di Peshawar dan Soekarno Bazar di Lahore.
5. Rusia, Masjid Biru Soekarno di St. Petersburgh
6. Arab Saudi, terdapat pohon mimba, yang dijuluki Syajarah Sukarno atau Pohon Sukarno
BERUPA PERANGKO
1. Filipina, Perangko Soekarno
2. Kuba, Perangko Soekarno
BERUPA PATUNG
Thailand, Patung Lilin Soekarno
Jadi anda tak perlu malu menjadi warga negara Indonesia.
Busungkan dada dan teriakkan dengan lantang.....
"AKU BANGGA MENJADI WARGA INDONESIA !!!"
Post a Comment
Post a Comment